Laman

Selasa, 21 Juni 2016

Tips Menghadapi Ujian OSCE dan Tramed (keterampilan medik)

Kali ini saya ingin berbagi tips menghadapi ujian praktek yang disebut OSCE dan kalau di Unair ada yang namanya tramed atau keterampilan medik.

Apa saja yang harus dipersiapkan?

Pertama, kuasai semua keterampilan dengan sering berlatih, pelajari dulu dasar-dasar anamnesis, dan pemeriksaan fisik, setelah itu praktekkan bisa ke keluarga atau teman, anggap mereka sebagai pasien mu. Cara ini membuat kita terbiasa, jadi saat ujian tidak canggung lagi.


Kedua, saat tutorial sebaiknya pelajari dulu sebelumnya agar kalian paham materi yang diberikan, tanya bagian yang belum kalian mengerti, dan jangan ragu untuk mencoba, apalagi jika memakai alat karena biasanya jika kita tidak pernah memegang alat atau mengoperasikan akan bingung saat ujian.

Ketiga, sebelum ujian berlatihlah dengan teman2 kalian dan jika memungkinkan lakukan simulasi. Ada yang berperan sebagai penguji, mahasiswa dan pasien jangan lupa diwaktu, setelahnya lakukan evaluasi apa saja yang salah atau masih kurang, lakukan bergantian.

Gugup adalah hal yang manusiawi, tapi kalau terlalu gugup terkadang justru membuat kita lupa, sebisa mungkin tenangkan diri, dan jangan lupa berdo'a semoga diberi kelancaran dan penguji yang baik.

Nah sekarang saya akan bahas mengenai ujian OSCE. 

Semua keterampilan yang sudah kita dapat akan diuji disini mulai dari anamnesis, pemeriksaan fisik, sampai membuat diagnosa dan menulis resep dan KIE (keterangan, informasi, edukasi) ke pasien (saat saya ujian dismt 5 blm ada disuruh menulis resep karena belum dapat kuliah farmasi). keseluruhan ini harus kita selesaikan dalam waktu 15 menit.

Saat masuk ruangan baca soal dengan teliti jangan terburu-buru tapi juga jangan terlalu lama yang penting kita tau apa yang harus kita lakukan selanjutnya.
Lalu lakukan anamnesis ke pasien 
Lanjut kepemeriksaan fisik lakukan pemeriksaan yang sesuai dengan hasil anamnesis, 
Lalu berikan diagnosis dan KIE pasien (tulis resep pada ujian OSCE asli)


Contoh: seorang pria datang keklinik anda dengan keluhan utama batuk
Anamnesis lengkap: dari hasil anamnesis diagnosis sementara TB 
pemeriksaan fisik: karena curiga TB maka dilakukan pemeriksaan toraks 
Komunikasikan hasil pemeriksaan pada pasien, tulis resep obat dan berikan KIE, penutup.


Pengalaman: pertama kali ujian OSCE saya dapet kasus diare dan harus pasang infus, saat anamnesis alhamdulillah lancar, naah saat mau pasang infus saya gugup dan jujur sebenernya saya kurang berlatih jadi banyak part yang salah dan yg paling fatal menurut saya, saya lupa melepas tourniquet memang sih pasang infusnya di lengan boneka tapi kalau itu tangan orang asli pasti pasiennya bakal kesakitan dan itu yang bikin saya down, saya sudah pasrah kalau ngulang, tapi ternyata saya dapat penguji yang baik, saya lulus dan pelajaran yang harus saya ingat yaitu jangan lupa melepas tourniquet.

Kalau di FK kalian hanya ada ujian OSCE cukup sampai sini dulu yaa, nanti akan saya update kalau saya sudah melewati ujian OSCE sesungguhnya.
Tapi kalau ada juga sejenis ujian tramed silahkan lanjut membaca.


Ujian tramed (keterampilan medik) hampir sama dengan ujian OSCE tapi bedanya kita harus bernyanyi, bukan nyanyi lagu pop yaa, tapi menceritakan langkah-langkah pemeriksaan secara runtut dan lengkap.
Setiap station hanya ada satu yang diujikan, contohnya kalau anamnesis ya cuman anamnesis saja, contohnya station pemeriksaan torak berarti lakukan pemeriksaan torak saja keseluruhan waktu yang diberikan tiap station yaitu 6 menit. Kuncinya adalah kalian harus hapalin langkah-langkahnya, dan mempraktekan, saat ujian jangan lupa baca soal dan lakukan HANYA yang diperintahkan saja, ini penting karena kalau kalian lakuin lengkap tapi waktunya gak cukup dan yang diperintahkan justru gak dilakuin, maka akan dapat poin nol. Jika ada satu saja poin nol yang persentase nilainya tinggi maka kalian mengulang seperti pengalaman saya:

Waktu itu saya tiba di station pemeriksaan abdomen, saya tidak paham sistemnya jadi saya lakuin saja semua pemeriksaan, naah ternyata waktunya tidak cukup jadi pemeriksaan yg ada disoal tidak sempat saya lakukan dokter penguji saya bilang saat waktunya sudah habis "seharusnya kamu lakuin aja yang disoal, kalau dilakuin semua waktunya tidak akan cukup" Dan yaa benar saja saya harus mengulang ujian pemeriksaan abdomen, tapi tidak apa saya jadi dapat pembelajaran dari situ.

Nah segitu dulu yang bisa saya bagi. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kalian, terimakasih sudah membaca :)

Selasa, 07 Juni 2016

Tips belajar anak FK

Buat kalian yang lagi cari informasi tentang gimana sih cara belajar di FK supaya bisa ngikutin mata kuliah yang 'katanya' banyak dan susah mungkin tulisan dari saya ini bisa membantu memberikan inspirasi untuk kalian.

                                               


sebelumnya saya ucapkan selamat untuk kalian yang udah keterima di FK, dan selamat berproses. semoga kita bisa jadi dokter yang bermanfaat bagi banyak orang.

Amin.



nah, ini dia tips dan sedikit sharing pengalaman dari saya tentang cara belajar di FK, selamat membaca

Pertama, cara belajar di FK harus kita bedakan dari cara belajar saat SMA (kecuali kalau kalian memang udah rajin belajar dari dulu yaa jangan dirubah), pengalaman saya sih waktu SMA dulu males banget belajar, sistem belajar saya itu SKS (sistem kebut semalam) jadi waktu pertama kali ngejalanin jadi mahasiswa semester 1 dan langsung dikasih materi kuliah yang buanyaak dengan materi yang masih abstrak jadi agak kewalahan, mau gak mau dan harus saya harus menyicil materi itu tiap hari. dan kerasa bedanya antara kita belajar cuman satu malam membabat semua materi sama mencicil dengan rutin, saat deket2 ujian ngga kelabakan dan lebih siap.

"cicil materi kuliah secara rutin kalau bisa setiap hari, atau paling gak seminggu sekali"

Kedua, untuk bisa ngikutin pelajaran dan jawab soal ujian yang kita perluin bukan cuman rajin membaca atau ikut kuliah dosen doang tapi yang paling penting menghapal dan memahami. kedua hal ini gak boleh jalan sendiri-sendiri maksudnya misalkan kalian hanya menghapal materi tanpa paham konsepnya, saat dosen membuat soal dibolak-balik akan bingung jawabnya padahal kita sudah menghapal mati-matian materi itu, begitu juga kalau kita hanya paham konsep tapi kita ngga hapal namanya akan kesulitan saat menjawab. saat kalian hapal dan paham maka akan memudahkan saat menghadapi ujian.

"kuncinya adalah menghapal dan memahami materi"

ketiga, jangan berorientasi pada nilai. sebenernya ini balik lagi ke hak setiap orang, saya nggak menyalahkan tapi bagi saya saat kita berambisi mendapatkan nilai tinggi dengan belajar mati-matian tapi ternyata hasilnya tidak sesuai dengan harapan kita akan sangat membuat stress. materi di FK itu banyak banget dan terkadang soal dan hasil ujian itu bisa sangat berbeda dari perkiraan kita. contohnya, waktu itu saya ujian dan soalnya hampir sama dengan tahun lalu, saya dan teman-teman sudah optimis akan lulus, tapi yang terjadi adalah yang kena up (ujian perbaikan) banyak sekali dan yang kena adalah orang-orang yang terkenal cerdas diangkatan kami. intinya adalah anggap nilai tinggi sebagai suatu reward dari usaha yang sudah kita lakukan, dan tujuan kita belajar adalah untuk pasien kita kelak, agar tidak membahayakan nyawa mereka.

"jadikan nilai sebagai reward bukan tujuan utama kita belajar"

Keempat, cari cara belajar yang pas untukmu, setiap orang punya tipe cara belajar yang berbeda-beda, ada yang tipe mendengarkan, membaca, menulis, menjelaskan lagi yang sudah dia pelajari ataupun campuran. ini serius loh, saya adalah tipe belajar yang menjelaskan lagi materi yang sudah saya baca ke orang agar saya bisa paham dan ingat materi itu seenggaknya sampai selesai ujian, walaupun habis itu saya lupa lagi haha. buat kamu yang tipenya mendengarkan, kamu tinggal rekam kuliah dosen atau kamu rekam suaramu, minta bantuan temenmu juga boleh untuk ceritain materi kuliah, terus kamu tinggal dengerin berulang-ulang. kalau tipe membaca dan menulis pasti banyak yang melakukan ini. kamu merasa tipe-tipe ini belum pas sama kamu? coba deh eksplor lagi cara belajar yang bikin kamu nyaman, belajar itu emang gak ada yang enak sih yang enak itu jalan-jalan, tapi karena ini adalah kewajiban setidaknya cari cara yang bikin kita enjoy.

"cara belajar yang tepat memudahkan kita menguasai materi"

Kelima, punya kelompok belajar. belajar berkelompok memudahkan kita untuk belajar, karena dengan banyaknya materi kedokteran mungkin akan ada yang kelewatan kita pelajari atau ada yang belum kita paham, dengan belajar bersama otomatis akan saling membantu dan mengingatkan. cari teman-teman yang memang serius ingin belajar yaa, tapi biasanya anak FK kalau belajar kelompok pasti serius kok apalagi deket-deket ujian. oiya, saranku sih sebelum kalian belajar kelompok pastikan kamu sudah belajar sendiri sebelumnya atau paling nggak punya dasar-dasarnya agar saat diskusi tinggal tambah-tambahin apa yang kurang dan yang belum kamu pahami, supaya lebih efisien.

"lengkapi materi yang terlewati atau belum kamu pahami dengan belajar berkelompok"

Keenam, pelajari soal tahun-tahun lalu setidaknya satu tahun yang lalu. ini penting, bukan menghapal soal ya tapi pelajari pola soal. biarpun kita sudah belajar sampai titik darah penghabisan tapi kalau ternyata apa yg kita pelajari berbeda pola dengan yang dipikirkan dosen itu akan bikin kecewa. ada dosen yang senang bikin soal yang jawabannya ada persis di ppt beliau berarti kamu harus hapalin kata-katanya ngeplek, tapi ada juga yang asal kamu paham konsep keseluruhan materinya kamu udah bisa jawab, yang susah adalah dosen yang senangnya bikin soal dengan pemahaman tingkat tinggi dan juga hapalan. terkadang juga soalnya ada yang sama dengan tahun lalu, hal ini akan sedikit meringankan beban. walaupun begitu kita gak akan tau tipe soal yg akan dikeluarkan saat ujian seperti apa. mempelajari soal gak akan rugi kok malah membantu menyamakan arah pikir kita dengan dosen.

"pelajari pola soal tahun sebelumnya"

Ketujuh, jangan menyontek. jujur dulu waktu SMA saya juga melakukan hal terlarang ini tapi saat masuk FK saya berfikir kalau saya masih seperti itu apa yang akan saya dapat, oke mungkin saya akan dapat nilai bagus tapi untuk ilmunya saya akan dapat NOL, bagaimana dengan pasien saya nanti, nilai yang bagus tanpa kita dapat ilmu nggak akan berguna, pasien tidak akan tanya IPK kita berapa, tapi mereka akan menaruh harapan besar pada kita untuk mengobati penyakitnya. kebiasaan menyontek akan menurunkan semangat belajar, kita akan berfikir "udah gak usah belajar nanti juga bisa nyontek si A" disitu bahayanya si A mendapatkan ilmu sedang kita hanya dapat rasa bangga karena dapat nilai bagus.

" jangan menyontek, percaya pada kemampuan diri sendiri. kita perlu ilmu bukan nilai"

Dosen saya pernah bilang tujuan belajar jangka pendek itu supaya lulus ujian dan jangka panjang untuk mengobati pasien kita kelak. 

Kehidupan FK ngga melulu tentang belajar kok tapi tetap harus diimbangi dengan kehidupan sosial, kalian bisa gabung di ormawa (organisasi mahasiswa), atau sesekali jalan bareng teman-teman untuk refreshing. nikmatin kehidupan kalian sebagai mahasiswa FK karena itu akan jadi perjalanan yang panjang, tapi tetap ingat kewajiban kita.

segitu dulu tips dari saya, ini murni berdasarkan pendapat dan pengalaman saya, dan bisa berbeda antara satu FK dan FK lainnya, jadi sesuaikan saja dengan kondisi di tempat kalian. Jika ada dari kalian merasa kurang pas atau tidak setuju tidak apa-apa, mohon maaf jika ada kata-kata diatas yang kurang berkenan. semangat belajar, semoga sukses.

"Tidak ada kata sia-sia dalam belajar"-shfw

kalau ada yang ingin ditanyain, nambahin, saran, komentar atau sharing pengalaman bisa tulis komen dibawah.
Terimakasih sudah membaca :)