Secara umum rinitis adalah keradangan yang terjadi pada rongga hidung. Gejala klinisnya pasien mengeluh bersin, ingusan (rinore), dan buntu pada hidungnya.
jenis-jenis rinitis berdasarkan penyebabnya:
1. Rinistis Akut
disebut juga salesma atau common cold atau coryza. penyebab utamanya virus (adenovirus, rinovirus, virus influenza dsb.). pasien mengeluh bersin, pilek, buntu, dan panas badan. bersifat self-limited disease, artinya dapat sembuh sendiri dalam 5-7 hari. KIE untuk pasien agar beristirahat, makan/minum yang hangat. karena penyebabnya bukan bakteri jadi tidak perlu diberi antibiotik, beri saja terapi simtomatik seperti analgesik/antipiretik, dekongestan oral/topikal. komplikasi bisa terjadi jika tidak membaik setelah 5-7 hari akibat terjadi infeksi sekunder oleh bakteri menjadi rinosinusitis bakteri. komplikasi lainnya yaitu otitis media, faringitis, laringitis.
2. Rinitis Difteri (difteri hidung)
biasanya dijumpai pada anak, namun jarang. pasien mengeluh pileknya bercampur darah. ditemukan mukosa hidung yang ditutupi pseudomembrane, jika lepas mudah berdarah, dan sekret kental. harus dilakukan pemeriksaan kuman untuk menegakkan diagnosis pasti. pasien harus di isolasi agar tidak menulari yg lain, beri antibiotik penisilin dan ADS (anti difteri serum).
3. Rinitis atrofikans foetida
diderita oleh wanita muda pada masa pubertas, terjadi keradangan kronis pada hidung (diduga karena infeksi), struktur rongga hidung mengalami atrofi sampai mengenai regio olfaktoria sehingga terjadi hiposmia atau bahkan anosmia karena reseptor penghidu rusak. gejalanya hidung berbau orang lain yang membau sedangkan pasien tidak dapat membau karena anosmia. pada rongga hidung didapatkan banyak krusta kehijauan.
4. Rinitis alergi
Gejala khas bersin, hidung gatal, buntu dan rinore. Didasari oleh reaksi hipersensitifitas tipe I yang diperantarai oleh Ig E dengan mukosa hidung sebagai organ sasaran utama. gejala timbul setelah kontak dengan alergen. pada anamnesis pasien biasanya mengeluh bersin lebih dari 5 kali, ingusnya encer dan bening, hidung gatal dan tersumbat, hiposmia/anosmia.
klasifikasi rinitis alergi
-intermitten, gejala: kurang dari 4 hari/minggu atau kurang dari 1 minggu
-persisten, gejala: lebih dari 4 hari/ minggu dan lebih dari 1 minggu
untuk mengurangi gejala dan memperbaiki kualitas hidup dapat diberikan obat antihistamin sebagai pilihan pertama, efektif untuk mengurangi gejala, dekongestan untuk menghilangkan sumbatan hidung. edukasi pasien untuk sebisa mungkin menghindari paparan dengan alergen`
5. Rinitis vasomotor
terjadi akibat gangguan keseimbangan fungsi vasomotor, aktivitas saraf parasimpatik lebih dominan. dipengaruhi kelembaban udara yg tinggi, suhu udara dingin, perubahan emosi, latihan jasmani, asap rokok, kehamilan, pubertas, pil kontrasepsi. gejala klinisnya hidung buntu bergantian tergantung posisi, pilek, gejala memburuk pada pagi hari atau terjadi perubahan suhhu ekstrim atau udara yang lembab. cara membedakan dengan rinitis alergi yaitu dilakukan pemeriksaan penunjang.
6. Rinitis Medikamentosa = rinitis hiperemika
kelainan hidung akibat pemakaian vasokonstriktor topikal dalam waktu lama secara berlebihan menyebabkan sumbatan hidung menetap.